Kamis, 10 Mei 2012

apa sih CBIS itu?


Wah CBIS itu apa yah,istilah sekarnag banyak yang bahasa inggris ya :),belajar bahasa inggris ya yg rajin hehehee, yuuu kita bahas tentang CBIS

Pengertian (CBIS)
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan berbasis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
1. Data
     Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya,    data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
2. Informasi
         Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna
bagi yang  menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat    digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
    3. Sistem
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
 Sistem Informasi
           Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang   dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
     Berbasis Komputer
           Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting  dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

 Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer 
           Salah satu dari sub sistem dari sistem informasi berbasis komputer yaitu sistem pakar. Menurut Martin dan Oxman (1988) sistem pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusrini, 2006:11).
         Edward Feigenbaum (1982) mendefinisikan sistem pakar sebagai suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang membutuhkan seorang ahli untuk menyelesaikannya (Arhami, 2005:2).
        Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sistem pakar adalah salah satu jalan untukmendapatkan pemecahan masalah secara lebih cepat dan mudah.
         Dengan sistem pakar, seseorang yang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit atau bisa juga hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya bisa diperoleh dengan bantuan para ahli. Sistem pakar juga dapat membantu aktifitas pakar, yang difungsikan sebagai assisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
         Sistem pakar merupakan sebuah terobosan dalam mengambil dan memadukan pengetahuan dengan  teknologi. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan aturan-aturan penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang berasal dari pengalaman maupun penelitian satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut kemudian diolah dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
 1. Karakteristik Sistem Pakar
a.       Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
b.      Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
c.       Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
d.      Memecahkan masalah dengan penalaran.
e.       Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.

2. Bagian Sistem Pakar
           User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi ke dalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
a. Input terdapat empat metode yaitu
              • Menu
• Commands
• Natural Languange
• Customized Interfaces
          b. Output Sistem Pakar , antara lain:
              • Penjelasan dari pertanyaan
              • Penjelasan dari penyelesaian masalah
c.  Knowledge Base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga  teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang  lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.
d.  Interference Engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi. knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi benar naka satu tindakan diambil.
 e.  Development Engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.

3. Langkah-langkah Pembuatan Sistem Pakar 
    a. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
    b. Menentukan problema yang cocok
    c. Mempertimbangkan alternatif
    d. Menghitung pengembalian investasi
    e. Memilih alat pengembangan
    f. Merekayasa pengetahuan
    g. Merancang sistem
    h. Melengkapi pengembangan
    i. Menguji dan mencari kesalahan sistem
    j. Memelihara sistem
Contoh Sistem Pakar
1. XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
3. PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.


Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Pengertian Computer Based Information System (CBS). Diakses pada tanggal 8 April 2012, dari http://www.perpuskita.com
Cakming. 2011. Konsep Dasar Sistem Pakar. Diakses pada tanggal 8 April 2012, 
         dari  http://www.cakming.com/konsep-dasar-sistem-pakar/
 


Bagaimana sih Hubungan Struktur Kognisi Manusia dengan Arsitektur Komputer



Sebelum kita jauh masuk sebenernya ada ga ya hubungannya Struktur Kognisi Manusia dengan Arsitektur Komputer? nah buat memperjelas kita baca yukkkk

Model kognitif merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif yang memodelkan aspek pengguna, seperti pemahaman, pengetahuan, tujuan dan pemrosesan. Kategorisasi khusus model ini adalah kompetensi kinerja, selera komputasi, tanpa disertai pembagian yang jelas.

Banyak model yang menggunakan pemrosesan mental dimana user mencapai tujuan dengan memecahkan sub-tujuan secara divide-and-conquer (bagi dan taklukkan). Model yang digunakan pada metode ini adalah :
1.    GOMS
GOMS merupakan model Goals, Operators, Methods, Selections yang diperkenalkan oleh Card, Moran dan Newell.
a.    Goal adalah tujuan yang ingin dicapai oleh user
b.    Operator, merupakan level terendah analisis, terdiri atas tindakan dasar yang harus dilakukan user dalam menggunakan sistem
c.    Method, dimana ada beberapa cara untuk membagi tujuan ke dalam beberapa sub-tujuan
d.    Selection, merupakan pilihan terhadap metode yang ada.

GOMS tidak membiarkan pilihan menjadi random, namun lebih dapat diprediksi yang secara umum tergantung dari user, kondisi sistem dan detai tujuan. Analisis GOMS umumnya terdiri dari satu tujuan tingkat tinggi yang kemudian didekomposisi menjadi deretan unit tugas yang selanjutnya dapat didekomposisi lagi sampai pada level operator dasar.

Dekomposisi tujuan antara tugas keseluruhan dan yugas unit melibatkan pemahaman terhadap strategi pemecahan masalah oleh user dan doman aplikasi secara detail. Bentuk deskripsi high level goal ini nantinya diadopsi selama proses analisis tugas.

Analisis struktur tujuan GOMS dapat digunakan untuk mengukur kinerja. Kedalaman tumpukan struktur tujuan dapat digunakan untuk mengestimasi kebutuhan memori jangka pendek. Pemilihan dapat diuji keakuratannya dengan jejak user dan perubahan respons.

GOMS merupakan metode yang baik untuk mendeskripsikan bagaimana seorang ahli melakukan pekerjaannya. Jika digabung dengan model fisik dan model perlengkapan maka akan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja user dari aspek waktu eksekusi.

2.    CCT
CCT adalah kepanjangan dari Cognitive, Complexity Theory yang diperkenalkan oleh Kieras dan Polson. CCT merupakan perluasan dari GOMS yang mengandung banyak prediksi atau kemungkinan.

Pada CCT terdapat dua deskripsi paralel, yaitu :
  1. User goal
Berhubungan dengan aturan produksi. Aturan tersebut berbentuk  IF <kondisi> THEN <aksi> dan dipisahkan antara aturan untuk pemula dan yang sudah ahli
  1. System atau device
Berhubungan dengan jaringan transisi tergeneralisasi yang sangat detail. Terdapat deskripsi yang luas dan jaringan transisinya mencakup semua model dialog.

State (kondisi) adalah pernyataan tentang isi memori kerja. Jika kondisi benilai benar maka aturan produksi dijalankan, sedangkan aksi dapat terdiri dari satu atau lebih aksi elementer yang mungkin mengubah memori kerja atau berupa aksi ekternal seperti keystroke.

Aturan CCT dapat menggambarkan rencana yang kompleks dibandingkan dengan hirarki sekuensial pada GOMS. Aktivitas yang kontinyu dari semua aturan produksi memungkinkan untuk merepresentasikan rencana yang berkesinambungan. Secara umum, semakin banyak aturan produksi dalam CCT maka akan semakin sulit suatu interface dipelajari.

Masalah yang ada pada CCT adalah :
  1. Semakin detail deskripsinya, ukuran deskripsi dari satu bagian interface dapat menjadi sangat besar. Dimungkinkan terdapat beberapa cara untuk merepresentasikan perilaku user dan iterasi yang sama sehingga mengakibatkan adanya perbedaan  pada hasil pengukuran
  2. Pemilihan notasi yang digunakan, karena penggunaan notasi yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan pengukuran
  3. CCT adalah alat rekayasa dengan pengukuran kemudahan untuk dipelajari  dan tingkat kesulitan secara garis besar digabung dengan deskripsi detail perilaku user.
MODEL ARSITEKTUR KOGNITIF
Pada model arsitektur kognitif, prediksi dan pemahaman terhadap kesalahan merupakan fokus dari analisis yang dilakukan.

MODEL RUANG PERMASALAHAN
Secara umum ruang permasalahan merupakan suatu masalah yang terjadi pada waktu terjadi interaksi antara manusia dan komputer. Untuk memperkecil ruang masalah perlu dipertimbangkan hal berikut :
1.    Mendefinisikan masalah dengan tepat, mencakup spesifikasi yang tepat mengenai kondisi awal dan solusi yang diharapkan
2.    Menganalisa masalah serta mencari berbagai teknik penyelesaiannya yang sesuai
3.    Merepresentasikan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut
4.    Memilih teknik penyelesaian masalah yang terbaik

Masalah yang terjadi pada user adalah tidak memiliki pengetahuan atas apa yang dikerjakan, misalnya seseorang ingin mengetik dengan WORD tetapi tidak tahu fitur-fitur yang ada pada aplikasi itu. Aplikasi yang cerdas mempunyai basis pengetahuan dan inference engine (mesin penarik kesimpulan) untuk menyelesaikan suatu masalah.


Pencarian dan pelacakan merupakan salah satu teknik untuk menyelesaikan masalah. Keberhasilan dari suatu sistem salah satunya ditentukan oleh kesuksesan dalam pencarian dan pencocokan.

Beberapa metode yang digunakan dalam pencarian dan pencocokan, misalnya :
1.    Pencarian Buta (Blind Search)
Pencarian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a.    Breadth-first search (pencarian melebar pertama)
Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node n+1. Pencarian dimulai dari node root terus ke level 1 dari kiri ke kanan demikian seterusnya

b.    Depth-first search (Pencarian mendalam pertama)
Proses pencarian dilakukan pada semua anak sebelum dilakukan pencarian ke node se-level

2.    Pencarian Heuristik
Merupakan suatu solusi untuk mengatasi kelemahan pencarian buta. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan panduan siatuasi dasar, seperti :
a.    Permasalahan yang mungkin tidak mempunyai solusi yang pasti karena permasalahan atau data yang tersedia bersifat ambigu
b.    Permasalahan yang boleh jadi memiliki solusi pasti, tetapi biaya komputasi untuk mendapatkan solusinya semakin sangat tinggi, seperti catur, puzzle, dan sebagainya

Heuristik hanyalah panduan informasi untuk menebak lagkah berikut yang harus diambil guna menyelesaikan permasalahan.

3.    Perilaku Rasional
Didefinisikan sebagai perilaku yang dibentuk untuk mencapai tujuan khusus tertentu. Keberadaan elemen rasionalitas ini digunakan untuk membedakan antara perilaku sistem cerdas (intelligent) dengan mesin (machine-like). Dalam bidang kecerdasan buatan, sistem yang memiliki karakter perilaku rasional dikenal sebagai knowledge level system.

Dalam sebuah knowledge level system terdapat agen yang memiliki pengetahuan tentang diri dan lingkungan, termasuk tujuan yang ingin dicapai. Agen tersebut melaksanakan aksi tertentu dan menangkap informasi perubahan lingkungan. Tujuan agen dapat didefinisikan sebagai pilihan dari semua rangkaian kondisi agen atau lingkungan yang dimungkinkan.
Model komputasi ruang masalah dikemukakan oleh Newell dan Simon dari Carnegie Mellon University dimana ruang masalah terdiri dari sekumpulan kondisi dan operasi yang dilakukan terhadap kondisi itu.

Terdapat empat aktivitas pada ruang masalah, yaitu :
a.    Formulasi tujuan (goal formulation)
b.    Pemilihan operasi (operation selection)
c.    Aplikasi operasi (operation application)
d.    Pencapaian tujuan (goal completion)

Kelebihan dari model ini adalah rekursifnya. Aktivitas pada proses manapun hanya akan dijalankan bila pengetahuan yang dibutuhkan tersedia.

aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/11.-imk[2].doc

Sabtu, 07 Januari 2012

Apa ya Dampak Internet tentang kerahasiaan alat Tes Psikologi???

Sebelum saya mulai ada baiknya baca dulu nehhh di http://nurawlia.wordpress.com/2009/11/19/3/ ,baru deh bisa nyambung kesini biar ga miss komunikasi,hehehe!gaya banget ya,selamat membaca.^_^

Perkembangan teknologi inforamasi dan teknologi pada saat ini sangat berpengaruh terhadap ruang lingkup profesi seseorang, salah satunya perkembangan dalam bidang internet yang mempengaruhi bidang Psikologi, khususnya dalam pemakaian alat tes psikologi, pemakaian alat tes psikologi pada saat ini sudah menjadi rahasia umum, banyak macam-macam dari alat tes psikologi yang dibuat simulasinya secara online melalui jaringan internet, serta hasil tesnya pun langsung dapat diketahui tanpa harus menunggu waktu yang cukup lama, berbeda dengan alat tes yang disajikan langsung secara tatap muka dengan testernya ataupun secara klasikal, namun hasil yang diberikan sangat berbeda dengan tes yang diberikan secara online melalui internet, tes yang disajikan secara tatap muka hasilnya lebih valid atau lebih objektif walaupun masih ada unsur subjektifitas dalam menginterpretasikannya terutama pada alat tes proyeksi, karena pada saat pengerjaan tes tersebut data teste (orang yang di tes / melakukan pemeriksaan psikologis) dapat dilengkapi dengan hasil observasi dan wawancara pada saat pengerjaannya untuk memperkuat hasil tes tersebut (bila ada unsur kepribadian yang belum terungkap). Sedangkan alat tes psikologi yang dibuat simulasinya hanyalah berdasarkan indikasi-indikasi yang sudah ditetapkan sesuai apa yang sudah diprogramkan tanpa melihat aspek-aspek lain (observasi, wawancara dan hal-hal lain yang mendukung data tersebut menjadi valid).

Hal tersebut dapat mempengaruhi orang-orang yang berprofesi sebagai tester (yang melakukan pemeriksaan psikologis / alat- alat tes psikologi) karena lapangan pekerjaan mereka dapat diambil alih oleh mesin-mesin yang diprogramkan untuk dapat melakukan tes-tes psikologi secara online, karena penyajiannya secara cepat dan langsung dapat diketahui hasilnya walaupun hasilnya kurang valid. seharusnya simulasi alat tes yang dibuat dapat mempermudah pekerjaan mereka dalam melakukan administrasi maupun scoring secara otomatis melalui program-program yang telah dirancang tanpa melalui cara manual.
Jadi kita sebagai mahasiswa/i psikologi juga  harus mendukung Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yang akan mengajukan Rancangan Undang-undang Psikologi ke DPR. RUU ini dibuat karena banyak terjadi penyimpangan dalam profesi psikolog. Kita sebagai calon psikolog juga harus menjaga kode etik psikologi dan menjaga kerahasiaan alat tes psikologi. Sebelum jauh untuk itu kita pun sebagai calon psikolog harus bertanggung jawab kepada diri sendiri baru ke lingkungan sekitar kita, sebagai calon psikolog masa depan kita bisa membantu bangsa dan negara ini untuk memilah-milih orang yang berkompeten sesuai bidangnya.Kita juga jangan mencari keuntungan semata dengan melanggar kode etik psikologi.

Selasa, 19 April 2011

Peran Stres dalam Memahami Hubungan Manusia dengan Lingkungan

Menurut Veitch & Arkkelin (1995) stress dicirikan sebagai proses yang membuka pikiran kita, sehingga kita akan ketemu dengan sensor,menjadi sadar akan bahaya,memobilisasi usaha kita untuk mengatasinya, mendorong untuk melawannya, serta yang membuat kiata berhasil atau gagal dalam beradaptasi. Proses ini akan mengikuti suatu alur yang logis seperti pada gambar 3.7. ketika suatu sensor kita evaluasi, kita seleksi stategi-stategi untuk mengatasinya kita lakukan “pergerakan-pergerakan “ tubuh secara fisiologis dan psikologi untuk melawan stressor,dan lalu mengatasinya dengan suatu tindakan.jika coping berhavior (perlakuan penyesuaian diri) ini berhasil, maka adaptasi akan meningkat dan pengaruh stress menghilangkan. Sementara jika coping berhavior gagal, maka stress akan menerus, pembangkitan fisik dan fisiologis tidak dapat dihindari sehingga penyakit fisik akan menyerang.
Ketika tidak mengalami stress, individu umumnya menggunakan banyak waktunya untuk mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam keadaan seperti itu, ada waktu-waktu tertentu dimana kita sebenarnya justru mengalami stress. Bahkan suatu stress terkadang tidak terkait dengan masalah ketidakseimbangan (disekuilibrium). Ada waktu-waktu tertentu, dimana lingkungan menyajikan tantangan yang terlalu besar atau individu dapat menghilangkannya dengan kemampuan coping behavior. Di lain pihak, individu juga dapat mengalami keduanya. Pada kondisi inilah terjadi disekuilibrium, yang tergantung dari proses-proses fisik, psikologis, dan fisiologis.
Hal lain yang belum dibahas adalah elemen-elemen lingkungan yang dapat mempengaruhi proses terjadinya disekuilibrium maupun ekuilibrium dalam kaitan dalam kaitan manusia dengan lingkungannya. Kita dapat merasakan suara dibawah kondisi tertentu dapat dipersepsi sebgai kebisingan dan bagaimana persepsi ini mempengaruhi respon psikologis dan fisiologis terhadap sumber kebisingan. Sama halnya ketika kita menghadapi elemen-elemen lingkungan lainnya seperti kondisi atmosfir, kepadatan penduduk, rancangan arsitektur, dan produk tekhnologi. Singkatnya, terdapat banyak aspek lingkungan yang dapat menciptakan stress. Kita akan mencoba meguraikan kondisi-kondisi dimana hal tersebut akan terjadi dan mencermatinya pada individu-individu yang dipengaruhi. Pada akhirnya kita dapat menyarankan cara-cara pencegahan terhadap stress dan pengaruh yang merugikan. Sehingga, kedua hal tersebut dapat diasumsikan untuk dapat kita hindari.

Sumber : Prabowo, H. 1998. Pengantar Psikologi Lingkungan. Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Jenis Stress

Banyak orang sekarang ini yang mengalami stress. Dengan kondisi perekonomian yang makin sulit. Lapangan pekerjaan yang semakin menyempit. Bertambahnya pengangguran akibat krisis global. Wajarlah jika sekarang banyak dari kita yang begitu berat memikirkan kehidupan sehari-hari. Tak hanya masalah ekonomi yang menjadi beban pikiran. Pekerjaan yang menumpuk dan tak kunjung selesai juga berakibat yang sama. Apalagi saat dalam usia-usia beranjak dewasa. Pasti akan banyak pikiran-pikiran yang akan membebani sampai-sampai terbawa saat tidur. Sebagai contoh, maslah dengan pacar, masalah dengan teman di kampus atau sekolah, masalah dengan dosen atau guru, atau bahkan masalah dengan orangtua. Ya..semua itu juga bisa menimbulkan stress. Sangatlah tidak nyaman jika hidup ini dikejar-kejar oleh hal-hal yang menganggu pikiran. Apa bisa menikmati hidup dengan cara seperti ini??? Dengan stress yang sangat mengganggu??? Dengan pikiran yang selalu saja tegang dan tak bisa tenang???



Jika stress yang kita alami adalah stress yang baik itu tidak ada masalah. Nah, masalahnya bagaimana bisa membedakan antara stress baik dan stress jahat?? Secara umum, stress yang baik adalah stress yang dapat memberikan energi positif dan dapat mengangkat motivasi untuk diri sendiri. Perbedaan ciri-ciri antara stress baik dan stress jahat adalah sebagai berikut:

Ciri-ciri stress yang baik:
  • Mengahadapi sesuatu dengan penuh harapan untuk melawan rasa takut dalam diri.
  • Memiliki jadwal yang sangat padat, tetapi didalam sela-sela jadwal yang padat itu ada aktivitas yang sangat diharapkan dan sangat dinikmati.
  • Memiliki komitmen yang lebih terhadap apa yang Anda sayangi. Misalnya: pernikahan, menjadi seorang ayah/ibu, menjadi pekerja, atau menjadi pegawai negeri.
  • Bekerja dengan tujuan tertentu dan Anda tahu kecepatan Anda saat bergerak akan berkurang saat tujuan itu tercapai atau bahkan saat baru akan tercapai.
  • Merasa tertantang, siap dan bersemangat untuk menerima dan menyelesaikan tugas yang akan Anda hadapi.
  • Merasakan kondisi badan yang cukup lelah namun akhirnya akan menikmati tidur yang lelap dan nyaman.


Ciri-ciri stress yang jahat:
  • Menghadapi segala sesuatu dengan perasan takut, resah, gelisah dan khawatir.
  • Memiliki jadwal yang sangat padat, tetapi tak ada satupun yang dapat Anda nikmati dan mau tidak mau, harus Anda penuhi kewajiban itu.
  • Merasa bahwa semua yang Anda lakukan tidaklah penting, tidak memenuhi seluruh kebutuhan Anda, dan tak sebanding dengan tenaga, pikiran dan waktu yang Anda curahkan.
  • Merasa tidak memegang kendali dan selalu merasa panik seakan-akan tidak ada jalan keluar untuk menyelesaikan tugas, merasa tidak ada selesainya, dan merasa tidak ada yang membantu menyelesaikannya.
  • Merasa lebih baik bekerja daripada berhenti/istirahat sejenak saat jam kerja.
  • Memiliki tidur yang tidak lelap, tidur yang resah, sering sakit maag, sakit punggung dan mempunyai sakit yang sifatnya menahun.


Nah, kurang lebih seperti itulah perbedaan dan gambaran tentang stress baik dan stress jahat. Stress apakah yang Anda alami saat ini?? Stress baik atau jahatkah?? Atau bahkan...dua-duanya?

Stress didefinisikan sebagai proses dengan kejadian lingkungan yang mengancam atau hilangnya kesejahteraan organisme yang menimbulkan beberapa respon dari organisme tersebut. Respons ini bisa dalam bentuk coping behavior (tingkah laku penyesuaian) terhadap ancaman. Kejadian-kejadian lingkungan yang menyebabkan proses ini disebut sebagai sumber stress (stressor) yang antara lain berupa bencana alam dan teknologi, bising, dan commuting, sedangkan reaksi yang timbul karena adanya stressor disebut respons dari stress (stress response).
Respons terhadap stress dicirikan dengan perubahan emosional, tingkah laku langsung terhadap pengurangan stress, dan perubahan psikologis seperti meningkatnya arousal. Proses ini meliputi seluruh bagian dari situasi, yaitu ancaman itu sendiri, persepsi terhadap ancaman, coping (penyesuaian) dengan ancaman, dan pada akhirnya beradaptasi dengan hal tersebut.


http://niandre7lovely.wordpress.com/2009/07/08/stress-lingkungan-dan-penanggulangannya/
http://profngeblog.blogspot.com/2009/02/jenis-dan-ciri-ciri-stress.html

Stress

PENGERTIAN STRESS
Istilah stress secara histories telah lama digunakan untuk menjelaskan suatu tuntutan untuk beradaptasi dari seseorang, ataupun reaksi seseorang terhadap tuntutan tersebut.
Menurut H. Handoko, Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Sedangkan berdasarkan definisi kerjanya, pengertian dari stress adalah :
a. Suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan ( lingkungan ), situasi atau kejadian eksternal yang membebani tuntunan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang.
b. Sebagai suatu tanggapan penyesuaian, dipengaruhi oleh perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar ( lingkungan ) situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan pada seseorang.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif ,apresiawa stress l menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
Sebelumnya Selye (1936 ) telah menggambarkan bahwa strees adalah suatu sindrom biologic atau badaniah.Didalam eksperimennya, seekor tikus percobaan mengalami kedinginan pembedahan atau kerusakan sum-sum tulang belakang, akan memperlihatkan suatu sindroma yang khas.Gejala-gejala itu tidak tergantung pada jenis zat atau ruda yang menimbulkan kerusakan,sindroma ini lebih merupan perwujudan suatu keadaan yang dinamakan stress denagn gejala-gejala sistembilogik mahluk hidup itu. Selye menekankan bahwa stress terutama mewujudkan diri sebagai suatu reaksi badaniah yan dapat diamati dan diukur.Stres merupakan suatu reaksi penyusuaian diri,suatu sindroma penyusuaian umum terhadap rangsangan yang berbeda-beda.
Menurut Mason (1971 ) membantah konsep yang mengatakan bahwa stress hanyalah merupak badaniah saja. Ditunjukkkan nya bahwa daya adaptasi seseoarang itu tergantung pada faktor-faktor kejiwaan atau psikologiknya yang menyertai stresor. Stres bukanlah konsep faal saja, lebih banyak dilihat sebagai konsep perilaku, setiap reaksi organisme terhadap stresor memungkinkan sekali terlebih dahulu dimulai oleh kelainan perilaku dan kemudian mungkin baru terjadi akibat faal, kemudian Mason (1976 ) menunjukkan bahwa terdapat pola hormonal yang berbeda terhadap stresor fisik yang berbeda.
Pada penelitain Wolf dan Goodel ( 1968 ) bahwa individu-individu yang mengalami kesukaran dengan suatu sistem organ , cenderung akan bereaksi etrhadap stresor dengan gejala dan keluhan dalam sistem organ yang sama.Kondisi sosial, perasaan dan kemampuan untuk menanggulangi masalah, ternyata mempengaruhi juga aspek yang berbeda- beda dari reaksi terhadap stres.
Sumber dan macam-macam stresor antara lain :
1. Kondisi biologi.
Berbagai penyakit infeksi , trauma fisik dengan kerusakan organ biologik,mal nutrisi, kelelahan fisik, kekacauan fungsi biologik yang kontinyu
2. Kondisi Psikologi.
a. Berbagai konflik dan frustasi yang berhubungan dengan kehidupan moderen.
b. berbagai kondisi yang mengakibatkan sikap atau perasaan rendah diri (self devaluation ) seperti kegagalan mencapai sesuatu ynga sangt di idam-idamkan.
c. berbagai keadaan kehilangan seperti posisi, keuangan, kawan atau pasangan hidup yang sangat dicintai.
d. berbagai kondisi kekurangan yang dihayati sebagai sesuatu cacat yang sangat menentukan seperti penampilan fisik, jenis kelamin, usia, intelegensi dan lain-lain.
e. berbagai kondisi perasaan bersalah terutama yang menyakut kode moral etika yang dijunjung tinggi tetapi gagal dilaksanakan.
3. Kondisi Sosio Kultural.
Kehidupan moderen telah menempatkan manusia kedalam suatu kancah stress sosio kultural yang cukup berat. Perubahan sosio ekonomi dan sosio budaya yang datang secara cepat dan bertubi – tubi memerlukan suatu mekanisme pembelaan diri yang memadai. Stresor kehidupan moderen ini diantaranya. :
a. berbagai fluktuasi ekonomi dan segala akibatnya ( menciutnya anggaran rumah tangga , pengangguran dan lain-lain ).
b. Perceraian, keretakan rumah tangga akibat konflik ,kekecewaan dan sebagainya.
c. Persaingan yang keras dan tidak sehat.
d. Diskriminasi dan segala macam keterkaitannya akan membawa pengaruh yang menghambat perkembangan individu dan kelompok.
e. Perubahan sosil yang cepat apabila tiadak diimbangi dengan penyusuaian etika dan moral konvisional ynag memadai akan terasa ancaman. Dalam kondisi terburuk nilai materikalistik akan mendominasi nilai moral spiritual yang akan menimbulkan benturan konflik yang mungkin sebagian terungkap, sedangkan sebagian lainnya menjadi beban perasaan individu atau kelompok.
Stres memiliki dua gejala, yaitu gejala fisik dan psikis.
a. Gejala Fisik
Gejala stres secara fisik dapat berupa jantung berdebar, napas cepat dan memburu / terengah – engah, mulut kering, lutut gemetar, suara menjadi serak, perut melilit, nyeri kepala seperti diikat, berkeringat banyak, tangan lembab, letih yang tak beralasan, merasa gerah, panas , otot tegang.
b. Gejala Psikis
Keadaan stres dapat membuat orang – orang yang mengalaminya merasa gejala – gejala psikoneurosa, seperti cemas, resah, gelisah, sedih, depresi, curiga, fobia, bingung, salah faham, agresi, labil, jengkel, marah, lekas panik, cermat secara berlebihan.

MODEL STRESS
Ada 3 Model Stress
Cox (dalam Prabowo, 1998) mengemukakan tiga model stress yaitu : Respons-based model, Stimulus- based model, dan Interaction model.
a.     Response-based model
Stress model ini mengacu sebagai sekelompok gangguan kejiwaan dan respon-respon psikis yang timbul pada situasi sulit.
b.      Stimulus-based model
Model stress ini memusatkan perhatian pada sifat-sifat stimuli stress. Tiga karakteristik penting dari stimuli stress adalah sebagai berikut :
(1)    Overload
Karakteristik individu ini diukur ketika sebuah stimulus datang secara intens dan individu tidak dapat mengadaptasi lebih lama lagi.
(2)    Conflict
Konflik diukur ketika sebuah stimulus secara simultan membangkitkan dua atau lebih respon-respon yang tidak berkesesuaian.
(3)    Uncontrollability
Uncontrollalibility adalah peristiwa-peristiwa dari kehidupan yang bebas atau tidak bergantung pada perilaku dimana pada situasi ini menunjukkan tingkat stress yang tinggi.
c.       Interactional model
Model ini merupakan perpaduan dari respons-based model dan stimulus-based model. Ini mengingatkan bahwa dua model terdahulu membutuhkan tambahan informasi mengenai motif-motif individual dan kemampuan mengatasi.

Prabowo, Hendro. 1998. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok : Penerbit Gunadarma.


PRIVASI

Pengertian Privasi :

         Privasi adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Pengertian interaksi menurut beberapa tokoh yaitu :
  • Rapoport    : Kemampuan untuk mengontrol interaksi memperoleh pilihan dan mencapai interaksi yang diinginkan
  • Marshall     : Pilihan untuk menghindari diri dari keterlibatan dengan orang dan lingkungan sosial.
  • Altman       : Proses pengontrolan yang selektif terhadap akses kepada diri
    sendiri  dan akses kepad orang lain
  • Dibyo Hartono (1986) : Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan menyangkut keterbukaan atau ketertutupan , yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar di capai orang lain
Faktor Pengaruh Privasi
 
1.Faktor Personal
Latar belakang pribadi memiliki kaitan yang erat dengan kebutuhan akan privasi
2.Faktor Situasional
Dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa kepuasan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang-orang didalamnya untuk menyendiri (Gifford dalam Prabowo, 1998)

3.Faktor Budaya
terdapat perbedaan pandangan mengenai privasi atau bagaimana individu mendapatkan privasinya dalam setiap budaya dimana ia berada.
 
Pengaruh Privasi terhadap Perilaku
Pengaruh privasi terhadap perilaku dipicu dari berbagai sumber :
  • Altman (1975) menjelaskan bahwa fungsi psikologis dari prilaku yang penting adalah untuk mengtur interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungan social
  • Maxine Walfe dan kawan-kawan (dalam Holahan, 1982) mencatat bahwa pengelolaan hubungan interpersonal adalah pusat dari pengalaman tentang privasi dalam khidupan sehari-hari.
  • Westin (dalam Holahan , 1982 ) bahwa ketertutupan terhadap informasi yang personal yang selektif, memenuhi kebutuhan individu untuk membagi kepercayaan dengan orang lain
sumber : Prabowo, Hendro. (1998). Arsitektur,Pikologi dan masyarakat. Depok: Gunadarma 
             http://psikologilingkunganrahmawati.wordpress.com/2011/03/29/privasi/
              http://id.wikipedia.org/wiki/Privasi
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf