A. Pengertian Ruang Personal
Ruang personal adalah ruang di sekeliling individu, yang selalu dibawa orang kemana saja ia pergi dan orang akan merasa terganggu jika ruamg tersebut diinterferensi (Gifford, 1987). Artinya kebutuhan terhadap ruang personal terjadi ketika orang lain hadir.
Menurut Sommer(dalam Altman, 1975) ruang personal adalah daerah di sekeliling seseorang dengan batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya. Goffman (dalam Altman, 1975) menggambarkan ruang personal sebagai jarak atau daerah disekitar individu dimana jika dimasuki orang lain menyebabkan ia merasa batasnya dilanggar, merasa tidak senang dan kadang-kadang menarik diri. Beberapa definisi ruang personal secara implicit berdasarkan hasil-hasil penelitian, antara lain :
1. Ruang personal adalah batas-batas yang tidak jelas antara seseorang dengan orang lain
2. Ruang personal sesungguhnya berdekatan dengan diri sendiri
3. Pengaturan ruang personal merupakan proses dinamis yang memungkinkan dari kita keluar darinya sebagai suatu perubahan situasi.
4. Ketika seseorang melanggar ruang personal lain, maka dapat berakibat kecemasan, stres dan perkelahian.
5. Ruang personal berhubungan secara langsung dengan jarak-jarak antar manusia.
B. Ruang Personal dan Perberdaan Budaya
Dalam lintas budaya yang berkaitan dengan ruang personal, Hall (dalam Altman, 1976) mengamati bahwa norma dan adat istiadat dari kelompok budaya dan etnik yang berbeda akan tercermin dari penggunaan ruang, seperti susunan perabot, konfigurasi tempat tinggal dan orientasi yang dijaga oleh individu satu dengan individu lainnya.
Watson (dalam Gifford, 1982) menegaskan bahwa budaya dapat dibagi menjadi dua yaitu budaya kontak dan budaya non kontak. Suatu studi menemukan pada bahwa siswa siswi dari bidaya kontak (Amerika Latin, Spanyol, dan Maroko) duduk berjauhan satu sama lain daripada siswa siswi dari kebudayaan non kontak (Amerika). Penelitian ini dibantah oleh Shuter.
Orang Costa Rika menyukai jarak personal yang lebih dekat daripada orang Panama atau Kolombia. Sussman dan Rosenfeld (dalam Gifford, 1987) menemukan bahwa orang Jepang menggunakan jarak personal yang lebih lebar daripada orang Amerika yang menggunakan lebih besar daripada orang Venezuela.
Hall (dalam Altman, 1976) menggambarkan bahwa kebudayaan Arab cenderung berorientasi kepada “kontak” dibandingkan dengan Eropa Utara dan Kebudayaan Barat. Jarak yang dekat dan isyarat-isyarat sentuhan, penciuman, dan panas tubuh tampaknya merupakan hal yang lazim dalam “budaya kontak”. Orang –orang Jepang menggunakan ruang secara teliti. Keluarga-keluarga Jepang memiliki banyak kontal interpersonal yang dekat; seringkali tidur bersama-sama dalam satu ruangan dengan susunan yang tidak beraturan atau melakukan berbagai aktivitas dalam ruang yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar