Pengertian Psikologi Kelompok
Psikologi kelompok adalah ilmu yg berkaitan dgn perilaku kelompokdan merupakan salah satu bagian dari psikologi sosial dan selanjutnya merupakan ilmu yang berkaitan dg interaksi manusia. Buku ini mengupas mulai dari pengertian dan ciri kelompok, komunikasi maupun prasangka dalam kelompok, hingga negosiasi untuk menyelesaikan konflik.
Sumber :
Pengertian Psikologi Sosial
Psikologi sosial cabang dari ilmu psikologi. Psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu secara mandiri sudah terpisah dari induknya (filsafat) sejak 1879.
Para ahli tidak memberikan rumusan yang tetap tentang definisi psikologi social, dikarenakan ruang lingkupnya sangat luas dan para peneliti memberikan batasan yang berbeda-beda sesuai dengan perspektif masing-masing.
Beberapa definisi psikologi social:
1. Hubert Bonner. Psikologi social adalah pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.
2. Mempelajari individu manusia dalam kelompoknya, dan hubungan antara kelompok yang satu dengan yang lain (Boring, Langfeld, Weld, Foundation of psychology).
3. Sherif & Muzfer (1956). Psikologi social adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus social.
Stimulus social atau rangsangan social adalah sebuah proses yang terjadi, karena adanya interaksi individu dengan individu lainnya, atau juga rangsangan-rangsangan uang lahir karena benda-benda, dan sesuatu yang memunculkan prilaku social, contoh: lapangan sepakbola, sebuah arena (benda) yang memberikan rangsangan (stimulus) setiap individu untuk berada di dalamnya, dimana di dalamnya terjadi interaksi perasaan emosi dan saling memberikan stimulus serta respon, baik antara pemain, pelatih, wasit, dan supporter. Contoh lain terjadi pada kultur keraton Solo dengan mengadakan ‘gerebek suro’, dan salah satu kegiatannya adalah memandikan benda-benda pusaka keraton. Peristiwa ini adalah sebuah situasi rangsangan social yang memunculkan perilaku individu dan kelompok social dengan mempercayai bahwa air bekas cucian benda-benda tersebut mendatangkan berkah.
4. Dewey & Huber (1916). Psikologi social adalah studi tentang manusia individual, ketika berinteraksi, biasanya secara simbolis dengan lingkungannya, yaitu dengan lambing yang digunakan oleh manusia untuksaling berinteraksi, misalnya: kata-kata, huruf, rambu-rambu lalulintas, papan nama dan lain-lain.
5. Baron & Byrne (1994),. Psikologi social adalah bidang ilmiah yang mengakaji dan meneliti tentang hakikat dan sebab dari perilaku manusia dan pikiran-pikiran individu dalam situasi social.
Rumusan ke-1, adalah objek formal psikologi secara umum, sedangkan rumusan yang ke-2, adalah objek formal sosiologi, yaitu tingkah laku manusia dalam kelompoknya dan antar kelompok. Jadi kedua definisi itu bukan rumusan dari psikologi social, karena sudah menjadi objek formal disiplin ilmu lain.
Sedangkan rumusan yang ke-3 sampai ke-5, sudah mendekati kepada objek formal dari psikologi social, sehingga ruang lingkup psikologi social lebih luas dan ilmu ini menjadi ilmu terapan (applied science) dengan adanya upaya untuk mempelajari prilaku yang kasat mata dapat diindra serta mengkaji hal-hal yang abstrak, seperti: pikiran, pandangan, sikap, pendapat individu dan lain-lain.
1. Hubert Bonner. Psikologi social adalah pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.
2. Mempelajari individu manusia dalam kelompoknya, dan hubungan antara kelompok yang satu dengan yang lain (Boring, Langfeld, Weld, Foundation of psychology).
3. Sherif & Muzfer (1956). Psikologi social adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus social.
Stimulus social atau rangsangan social adalah sebuah proses yang terjadi, karena adanya interaksi individu dengan individu lainnya, atau juga rangsangan-rangsangan uang lahir karena benda-benda, dan sesuatu yang memunculkan prilaku social, contoh: lapangan sepakbola, sebuah arena (benda) yang memberikan rangsangan (stimulus) setiap individu untuk berada di dalamnya, dimana di dalamnya terjadi interaksi perasaan emosi dan saling memberikan stimulus serta respon, baik antara pemain, pelatih, wasit, dan supporter. Contoh lain terjadi pada kultur keraton Solo dengan mengadakan ‘gerebek suro’, dan salah satu kegiatannya adalah memandikan benda-benda pusaka keraton. Peristiwa ini adalah sebuah situasi rangsangan social yang memunculkan perilaku individu dan kelompok social dengan mempercayai bahwa air bekas cucian benda-benda tersebut mendatangkan berkah.
4. Dewey & Huber (1916). Psikologi social adalah studi tentang manusia individual, ketika berinteraksi, biasanya secara simbolis dengan lingkungannya, yaitu dengan lambing yang digunakan oleh manusia untuksaling berinteraksi, misalnya: kata-kata, huruf, rambu-rambu lalulintas, papan nama dan lain-lain.
5. Baron & Byrne (1994),. Psikologi social adalah bidang ilmiah yang mengakaji dan meneliti tentang hakikat dan sebab dari perilaku manusia dan pikiran-pikiran individu dalam situasi social.
Rumusan ke-1, adalah objek formal psikologi secara umum, sedangkan rumusan yang ke-2, adalah objek formal sosiologi, yaitu tingkah laku manusia dalam kelompoknya dan antar kelompok. Jadi kedua definisi itu bukan rumusan dari psikologi social, karena sudah menjadi objek formal disiplin ilmu lain.
Sedangkan rumusan yang ke-3 sampai ke-5, sudah mendekati kepada objek formal dari psikologi social, sehingga ruang lingkup psikologi social lebih luas dan ilmu ini menjadi ilmu terapan (applied science) dengan adanya upaya untuk mempelajari prilaku yang kasat mata dapat diindra serta mengkaji hal-hal yang abstrak, seperti: pikiran, pandangan, sikap, pendapat individu dan lain-lain.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar